MT-NEWS MENGUCAPKAN : SELAMAT ATAS BERDIRINYA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA. Izin KEMDIKNAS RI, Nomor: 04/D/O/2011, Tanggal 7 Januari 2011. Kampus Induk: Komplek Perguruan Yayasan Maraqitta'limat Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan

Minggu, 09 Januari 2011

STKIP Hamzar Buka Jurusan PAUD

Lombok Utara - Karena mengingat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) hingga saat ini belum memiliki sarjana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar yang sudah memperoleh ijin oprasional dari Dirjen Dikti membuka dua jurusan yaitu PG-PAUD dan PG-SD.

“Jurusan PAUD yang kita bangun di STKIP Hamzar KLU, ada korelasi perkuliahan dengan prakteknya termasuk PAUD Laboratorium, sehingga nantinya siapapun yang mau belajar tentang PAUD bisa melihat langsung di STKIP Hamzar”, ungkap pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Mashal, SH, MM, 8/1 pada pertemuan dengan kepala sekolah dan pengurus Yamtia di MI Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan.

Menurut H. Mashal, PGSD dan PG PAUD di STKIP Hamzar Lombok Utara merupakan satu paket, hanya saja untuk sementara ini lebih banyak mahasiswa yang mendaftar di PGSD. Padahal yang namanya S1-PAUD itu memiliki kemampuan untuk melaksanakan program-program pendidikan pada tingkat anak usia dini, bahkan mereka mengusai tehnik-tehnik permbinaan terhadap balita.

“S-1 PAUD itu mirip dengan dokter spesialis anak, hanya bedanya di PAUD yang paling dipentingkan adalah responsif, artinya bagaimana seorang anak itu merespon cahaya, gerak, suara dan warna dalam rangka mengembangkan sel-sel kecedasan yang ada di dalam otak, barulah masuk ke tingkat kelompok bermain”, jelasnya.

Memang, kata H. Mashal, ada perbedaan anak yang sekarang dengan anak yang dulu. Kalau anak-anak dulu tidak dilarang oleh orang tuanya, sehingga bergerak terus kecuali pada jam makan dan istirahat. Dan ternyata itu yang diperlukan pada usia balita.

“Jadi kurang baik kalau anak itu belum masuk SD sudah bisa membaca atau menulis. Dan itu diibaratkan seperti rumah yang pondasinya belum jadi sudah ditembok, karena anak-anak balita belum waktunya diberikan pelajaran membaca atau menulis”,papar mantan pegawai dinas pendidikan Kabupaten Lombok Timur ini.

Bila kita kembali ke ajaran agama, lanjut H. Mashal yang juga ketua STKIP Hamzar KLU, ternyata banyak sekali teori-teori pengembangan itu yang relevan dengan ajaran agama Islam.

“Kalau pada jaman Rasulullah Saw. cucunya digendong pada saat beliau sholat, dan ternyata PAUD juga menghendaki seperti itu, yaitu menghadirkan balita dari 0 tahun ke tempat-tempat ibadah seperti di masjid atau musalla, karena pada saat itu dia dapat melihat dan merekam gerakan sholat dan sebagainya, sebelum merekam gerakan lainnya”, ujar H. Mashal memberi contoh.

Demikian juga ketika mereka baru lahir, rekaman suara pertama adalah suara azan dan iqomah, sebagai filter dari rekaman-rekaman suara lainnya, dan itulah pentingnya pendidikan anak sejak dini, sehingga STKIP Hamzar membuka jurusan PG PAUD.

“Dan ini perlu disosialisakan dan diberikan informasi yang jelas, bahwa STKIP Hamzar Lombok Utara telah memperoleh ijin resmi untuk menerima mahasiswa baru pada dua jurusan tersebut, dengan nomor: 4/D/O/2011 tanggal 7 Januari 2011”, pungkas H. Mashal. (M. Syairi)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011

Sabtu, 08 Januari 2011

STKIP Hamzar Peroleh Ijin Oprasional


Lombok Utara - Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar Kabupaten Lombok Utara akhirnya memperoleh ijin oprasional dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) pusat.

Demikian diungkapkan oleh pimpinan pusat yayasan Maraqitta’limat provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Mashal, SH, MM, pada saat melakukan pertemuan dengan para kepala sekolah, tokoh masyarakat dan pengurus cabang yayasan Maraqitta’limat se Kabupaten Lombok Utara yang berlangsung di MI Maraqitta’limat Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan 8/1.

Menurut, H. Mashal, rencana pendirian perguruan tinggi STKIP Hamzar ini sejak kepemimpinan almarhum TGH. Zainuddin Arsyad. Kemudian dilanjutkan oleh putra beliu, TGH. Hazmi Hamzar.

“Dan kita urus ijinnya hampir enam tahun, namun ditengah perjalanan banyak tawaran termasuk pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar yang berpusat di desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur”, tuturnya.

Setelah berdrinya STIKES, lanjut H. Mashal, kita bukan berhenti sampai disitu untuk memperjuangkan berdirinya STKIP Hamzar. Dan tidak kurang yang mengusulkan pendirian STKIP di seluruh Indonesia 561, sementara yang akan diberikan ijin hanya 10 lembaga STKIP.

“Alhamdulillah, ternyata diantara yang 10 itu, STKIP Hamzar masuk didalamnya, dan ijinnya inipun keluar pada tanggal 7 Januari 2011 dengan Nomor: 4/D/O/2011”, katanya bersyukur.

H. Mashal yang juga Ketua STKIP Hamzar Lombok Utara ini mengaku, bahwa keluarnya perijinan ini juga disambut gembira oleh Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH, karena satu-satunya SKIP di daerah otonomi baru ini yang sudah memperoleh ijin oprasional dari Dikti pusat. “Bahkan dirinya (Bupati KLU-red) siap membantu menjadi dosen umum”, tegasnya.

Untuk mengawalinya, pihak pengelola akan membuat ratusan spanduk yang dipasang di beberapa tempat strategis di provinsi Nusa Tenggara Barat. Dan STKIP Hamzar ini induknya di Kabupaten Lombok Utara. (M.Syairi)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011

MTs-MT Lenggorong Lakukan Persiapan UN

Lombok Utara – Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, melakukan persiapan Ujian Nasional (UN) bagi siswa kelas III.

Demikian dikatakan kepala MTs. MT Lenggorong, Ustazd Hamdan, ketika ditemui di ruang kerjanya 8/1. Menurutnya, dari hasil pertemuan yang digelar hari ini, memutuskan, bahwa mulai bulan Januari hingga April mendatang, para siswa akan diberikan pengayaan dan tri out.

“Tujuan kita agar tidak kecolongan, serta meningkatkan prestasi siswa pada UN mendatang”, jelas Hamdan.

Sementara jumlah siswanya yang akan mengikuti UN sebanyak 11 orang dan akan diinapkan di sekolah untuk mengewektifkan kegiatan pengayaan bidang study yang akan diuji. “Insya Allah para siswa kita akan inapkan di sekolah, agar semua kegiatannya dapat berjalan sesuai dengan harapan”,tambahnya.

“Untuk biaya kegiatan pengayaan, les dan tri out ini sudah kita siapkan sebesar Rp. 1,5 juta. Dan ini akan diberikan kepada guru yang memberikan les dan pengayaan kepada para siswa selama 3 bulan”, pungkasnya. (Ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011

Jumat, 07 Januari 2011

Keluarnya Izin STKIP Hamzar Disambut Rasa Syukur

Lombok Utara - Rasa Sukur dipanjatkan hanya semata-mata kepada Allah SWT. Berkat pertolongan-Nya jua, izin pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar Kabupaten Lombok Utara yang sudah lama ditunggu, baik oleh Pembina dan pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat maupun oleh para pengelola dan jama’ah Lombok Utara, akhirnya keluar.

“Alhamdulillah berkat perjuangan kita bersama, izin pendirian STKIP Hamzar sudah keluar pada tanggal 7 Januari 2011”, ungkap Pembina Yayasan Maraqittalimat provinsi Nusa Tenggara Barat, TGH. Hazmi Hamzar, malam ini.

Dengan keluarnya perizinan ini, maka STKIP Hamzar sudah mulai menerima mahasiswa baru tahun akademik 2011. “Dan jumlah mahasiswa yang sudah terdaftar hingga hari ini sudah diatas 63 mahasiwa yang dibagi dalam dua jurusan yaitu PGSD dan PG-PAUD.

Sementara Kepala Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kertamalip, ketika menerima informasi tersebut tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah, karena di desa yang dipimpinnya telah berdiri STKIP induk yaitu STKIP Hamzar.

“Ini perlu kita syukuri bersama, karena satu-satunya STKIP di Kabupaten Lombok Utara yang sudah memiliki izin penerimaan mahasiswa baru, tertanggal 7 Januari 2011, Nomor: 4/D/O/2011”, katanya. (Ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011

Kamis, 06 Januari 2011

Pentingnya Pendidikan Anak


H Sahlan Rafiqi Sasaky

Allah swt berfirman dalam surat An-Nisaa ayat 9 : “Dan hendaklah takut kepda Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Secara khusus ayat di atas berkaitan dengan waris. Para orangtua dilarang meninggalkan anak keturunannya tak berharta lalu kemudian terhina dengan menjadi peminta-minta. Islam jelas melarang keras umatnya menghinakan diri seperti itu. Umat Islam diharuskan mandiri, produktif dan pemberi sebagaimana adanya kewajiban zakat, infaq dan sodaqoh.

Namun secara umum ayat ini berkaitan dengan hal yang lebih luas, tidak hanya berbicara tentang waris (harta) tetapi juga yang lainnya. Orangtua diharuskan khawatir meninggalkan (mewariskan) kepada anak cucunya dhu’afa (kelemahan) dalam beberapa hal di antaranya :

1. Lemah harta kekayaan. Seperti telah dijelaskan di atas, Islam mengharuskan umat untuk mewariskan harta kekayaan kepada keturunannya. Namun Islam adalah agama yang pertengahan (wasithiyah), seimbang sesuai fithrah insaniyah. Islam bukan agama yang mengharamkan umat memiliki harta, bukan juga agama yang memerintahkan umat untuk mendewakan harta dan menghambakan dirinya kepada harta. Tidak ada larangan dalam Islam untuk memiliki harta, Selama harta itu membuat pemiliknya semakin mendekatkan diri kepada Allah swt.

2. Lemah fisik. Islam mewanti-wanti agar para orangtua tidak meninggalkan keturunannya dalam keadaan lemah fisiknya. Islam mewajibkan umat untuk memiliki kekuatan fisik sebagaimana telah Allah perintahkan dalam surat Al-Anfaal ayat 60

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggetarkan musuh Allah dan musuh kalian….

Rasulullah saw bersabda: “Didiklah anak-anak kalian berenang, melempar dan berkuda.”

Bagaimana mungkin mampu menanggung kewajiban berjihad fi sabilillah jika fisiknya lemah tak berdaya? Bukankah Rasulullah telah mengingatkan bahwa mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.

3. Lemah ilmu. Jelas sangat berbahaya jika ada orangtua yang meninggalkan anak keturunannya tidak berilmu. Sebab ilmu adalah modal dasar kehidupan bisa berjalan dengan baik atau tidak. Ilmulah yang pertamakali harus dimiliki oleh setiap muslim sebelum berbicara dan beramal, Imam Bukhari mengatakan “Al-Ilmu qoblal qaul wal ‘amal. “ Hal itulah yang ditegaskan Allah dalam wahyu pertama-Nya kepada Rasulullah saw dalam surat al-‘Alaq ayat pertama “Bacalah (berilmulah) dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan”. Ilmu pula hal yang pertama kali Allah berikan kepada manusia pertama Adam AS, sebagaimana yang Allah kisahkan dalam surat Al-Baqarah ayat 31. Betapa luar biasanya orang yang memilki ilmu sehingga derajatnya ditinggikan sebagaimana orang-orang yang beriman dalam surat al-Mujadilah ayat 11. (Lihat penjelasan selengkapnya pada artikel ‘Konsep Ilmu dalam Islam’).

4. Lemah Aqidah. Inilah kelemahan yang paling dahsyat bahayanya. Bahaya yang tiada terkira, karena Aqidahlah penentu keselamatan hidup dunia dan akhirat. Orangtua bertanggungjawab penuh atas keselamatan aqidah anak-anaknya seperti yang Allah ingatkan dalam surat At-Tahrim ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….”

Dan apakah kita tidak pernah merenungkan peringatan Allah dalam surat Al-baqarah ayat 133 tentang kisah sakaratul mautnya Nabi Ya’qub AS ?

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?”….”

Wahai para orangtua akankah yang kita katakan kepada anak-anak kita saat ajal menjemput sama seperti yang ditanyakan Nabi Ya’qub? Yakni kita mengkhawatirkan anak-anak kita menyembah selain Allah swt. Ataukah justru yang akan kita tanyakan saat nyawa sampai tenggorokan adalah “Maa ta’kuluuna min ba’dii?” Apa yang akan kalian makan sepeninggalku.

Rasulullah saw bersabda; “Setiap anak lahir dalam keadaan beraqidah Islam. Maka tanggungjawab orangtuanyalah jika ternyata anaknya itu kemudian beraqidah kufur seperti Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (Muslim)

Sesungguhnya anak adalah amanah. Anaklah yang di akhirat nanti akan menjadi penentu apakah kita akan masuk Jannah Allah atau Neraka Allah. wh
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011

Rabu, 05 Januari 2011

Membangun Harus Dengan Niat Yang Tulus

Lombok Utara - Membangun sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan keagamaan, dibutuhkan keihlasan. Sebab sekecil apapun pendanaan yang dibantu, baik oleh pemerintah ataupun jama’ah, bila dikerjakan dengan niat yang tulus, tentu akan mampu diselesaikan dengan baik.

Demikian dikatakan Ketua Cabang Yayasan Maraqitta’limat Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Adlan Mamnun, ketika ditemui di ruang kerjanya, 5/1. Menurutnya, sekarang ini, yayasan yang memiliki lembaga pendidikan sudah mulai mendapat perhatian dari pemerintah, bukan saja bantuan untuk pembangunan gedung namun juga kesejahteraan bagi gurunya.

“Perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan cukup besar, tinggal bagaimana pimpinan lembaga masing-masing mengelolanya. Yang jelas bila semua bantuan itu dikelola dengan niat yang tulus, tentu apapun yang kita bangun akan mendapatkan hasil yang baik”, katanya.

Lebih lanjut, Adlan menegaskan, ketulusan dan keterbukaan meruapakan modal pertama dan utama dalam melaksanakan berbagai program pendidikan. “Ketulusan itu dapat dikatakan sebuah keyakinan terhadap diri sesesorang. Sebab bagaimanapun besar dana yang dikelola oleh seseorang tanpa dia tulus dan transparan, maka semuanya itu akan sia-sia, karena tidak mendapatkan hasil yang optimal”, paparnya.

Ustazd Sabran berpendapat, bahwa ketulusan itu, adalah sebuah perbuatan yang tidakl mengharapkan imbalan, kecuali mengharapkan keridlaan Allah SWT. “Jadi dalam membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan, perlu ada kemauan dan panggilan hati nurani terutama yang berkaitan dengan semangat berjuang”, jelas Sabran. (ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Januari 2011