MT-NEWS MENGUCAPKAN : SELAMAT ATAS BERDIRINYA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA. Izin KEMDIKNAS RI, Nomor: 04/D/O/2011, Tanggal 7 Januari 2011. Kampus Induk: Komplek Perguruan Yayasan Maraqitta'limat Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan

Rabu, 24 November 2010

Siswa MTs-MT Lenggorong Dilarang Bawa HP

Lombok Utara, MT-News - Para siswa Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen Kecamatn Bayan Kabupaten Lombok Utara dilarang membawa hp ke sekolah.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketenteraman kelas ketika belajar dan mencegah siswa membuka hp ketika masuk dalam kelas. “Selama ini banyak para siswa yang kadang-kadang membawa hp, sehingga mengganggu ketenteraman belajar”, kata ustazd Hamdan, kepala MTs. setempat.

Lebih lanjut dikatakan, pelarangan membawa hp ini bukan saja berlaku di sekolah tapi juga berlaku dirumahnya, dengan mendapat pengawasan ketat dari para wali murid. “Sebelum siswa masuk kelas terlebih dahulu kami lakukan pemeriksaan, jangan-jangan ada siswa yang membawa hp”, jelasnya.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Kiprah NU di Era Modern

Lombok Utara - Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, memiliki peranan yang sangat signifikan dalam membangun negara yang pluraris ini, keberadaannya selalu diterima di elemen manapun. Bahkan belakangan ini bagi para politisi, NU menjadi rempah-rempah untuk merekrut pendukung yang banyak. Tidak tertolak lagi NU dianut oleh masyarakat bangsa Indonesia terutama di pedesaan dan juga kota-kota besar di Jawa Timur yang notebene memang orang-orang NU. Pada beberapa pesta demokrasi terakhir ini banyak pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dari NU. Atas berbagai fenomena politik yang telah terjadi saat ini, muncullah jargon “berpolitik tanpa NU tidak sedap”.

Sejauh ini, menurut fakta yang ada, keberadaan NU memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. Benarkah keberadaan NU menjadi penyangga atau penyelesai berbagai problem yang dihadapi oleh masyarakat? Kemudian bagaimana dengan kiprah NU sejauh ini di Lombok Utara? Penting kiranya hal ini kita kaji lebih dalam.

Menelusuri kiprah NU di era modern, membutuhkan fokus dan ketelitian yang kuat, sebab NU dalam kiprahnya tidak hanya sendiri sebagai organisasi tetapi bisa saja bekerjasama dengan organisasi lain untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi umat, seperti kekerasan, terorisme, masalah HAM dan sebagainya. Bahkan bukan hanya dalam sekala nasional tetapi juga internasional, misalnya PBNU telah menyelenggarakan ICIS (International Confrence of Islamic Scholars) untuk yang kesekian kalinya, bahkan yang terakhir kali pada tanggal 23-25 Pebruari 2010 kemarin yang kebetulan penulis juga ikut menghadirinya, yang bertempat di Hotel Millenium Jakarta.

Acara ICIS ini dihadiri oleh berbagai negara di belahan dunia, mulai dari Asia, Afrika, Amerika dan sebagian dari benua Eropa. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh orang-orang Islam saja, tetapi juga dari kalangan non muslim seperti Budha, Kristen, Hindu dan Katolik, serta beberapa perguruan tinggi, LSM, dan sebagainya. ICIS ini dilakukan sebagai upaya NU untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik demi kesejahteraan umat manusia. Dari sini terlihat bahwa NU benar-benar toleran dan moderat. NU memang senantiasa tidak pernah melepaskan dirinya dari nilai-nilai Islam Rahmatan lil alamin.

Sejak berdirinya di Surabaya pada 31 Januari 1926, dalam catatan sejarahnya, NU berkiprah di masyarakat bawah atau pedesaan, hal ini memang sesuai dengan kondisi tempat lahirnya pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari. Karena hal tersebut kadang NU dianggap "kolot", konservatif dan tidak beradab. Menurut persepsi ini perlu dikaji ulang agar tidak menghasilkan opini yang timpang. Sejarah di atas seharusnya menjadi bahan acuan kita, demi meniscayakan NU benar-benar eksis sebagai lembaga sosial keagamaan. Akhir-akhir ini penulis melihat kiprah NU tidak lagi terlalu memperhatikan masyarakat sipil yang ada di desa, tetapi terlalu fokus pada masalah Nasional atau Internasional yang dianggap keren di dunia modern, agar eksistensi NU diakui oleh dunia.

Fokus NU seperti diatas, menurut penulis bukan berarti hal itu tidak penting. Tetapi, kiranya sebelum NU berkiprah lebih jauh dan lebih luas di dunia modern, harus terlebih dahulu mengokohkan fondasi-fondasinya, terutama di masyarakat bawah di luar jawa, seperti di Lombok Utara yang yang mana masyrakat NU disini masih malu-malu untuk menjadi orang NU.

Agar NU bisa berkiprah di dunia internasioanl dengan fondasinya yang kuat, NU harus benar-benar memperhatikan masalah di masyarakat desa. Apabila NU menyimpang dari hal ini, penulis anggap NU kehilangan ranah sejarahnya. Sebab saat ini banyak sekali masalah di masyarakat desa yang belum terselesaikan. Misalnya kemiskinan, pengangguran, diskriminasi dan lain-lain. Walaupun kita akui bahwa masalah ini juga menjadi bagian dari masalah Nasional dan Internasioanl, maksud penulis disini bagaimana NU lebih fokus terlebih dahulu terhadap masalah yang ada di desa tidak dalam skala umum.

Penyelesaiannya, bisa dengan cara memberdayakan masyarakat, tapi sebelumnya kita bisa mengaktifkan ranting-ranting NU agar bisa bekerja efektif dan efisien. Penulis lihat di desa-desa di Timur dari Lombok Utara (Kayangan, Santong, Bayan dan lainnya) ranting-ranting NU tinggal namanya saja, bahkan mungkin struktur kepengurusannya belum ada. Lebih-lebih di Kecamatan Bayan, dimana penulis pernah tinggal beberapa tahun di desa Anyar, penulis tidak pernah mendengar istilah ranting-ranting NU bahkan pamflet pun tidak ada, apalagi struktur pengurusnya, jadi, seharusnya kasus ini menjadi pekerjaan rumah bagi NU dan segera diselesaikan, demi tercapainya Izzatul Islam Wal Muslimin, bukan masalah sibuk dengan masalah Internasional, sementara masalah kecil ditubuh NU belum terselesaikan.

Nah, setelah ranting-ranting NU terbentuk dengan baik dan bekerja bagaimana mestinya, kemudian merancang program dan kegiatan yang merujuk terhadap masalah yang dihadapi masyarakat misalnya membentuk komunitas pelajar, komunitas nelayan, komunitas petani. Dimasa tahun 1960 NU pernah mempunyai PERTANU (Persatuan Tani NU), SERNEMI (Serikat Nelayan Muslim Indonesia). Perlindungan hukum juga harus ditingkatkan sebagaimana membuka kesadaran masyarakat dalam berpolitik, agar tidak terjadi kekacauan, perkelahian antar saudara, money politics. Hal ini bisa mengurangi resiko kegagalan politik mewujudkan proses pembangunan terlebih lagi di Lombok Utara yang merupakan Kabupaten termuda di Nusantara.

Dan sebenarnya masih banyak lagi, tetapi penulis kira tidak cukup untuk ditulis disini. Dengan demikian, dibarengi kesungguhan dan kerja keras Pengurus NU, Insya Allah masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan kiprah NU didunia Internasional akan baik ketika pondasi NU dan masyarakat sipil NU tertata dengan baik.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Masyarakat Berswadaya Melakukan Penembokan


Lombok Timur - Tingkat keswadayaan masyarakat untuk melakukan penembokan keliling di Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Medas Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, patut diacungkan jempol.

Ini terlihat dari antusias warga setempat untuk berswadaya melakukan penembokan keliling sepanjang 165 meter persegi yang mulai dikerjakan beberapa hari belakangan ini. “Total anggaran yang dibutuhkan untuk penembokan sebesar Rp. 15 juta dan murni dari swadaya masyarakat”, kata A. Saiful Nariadi, ketua cabang Yayayasan Maraqitta’limat (YMT) Desa Obel-Obel.

Menurut Saiful, hingga berita ini diturunkan, (24/11) penembokan yang dilaksanakan secara bergotong royong tersebut sudah selesai 90 meter. “Kita sudah bisa kerjakan 90 meter, jadi tinggal 75 meter lagi yang sekarang ini sedang dikerjakan. Dan pada hari jum’at mendatang masyarakat akan membersihkan saluran drainase untuk memperlancar arus air yang ada di dekat sekolah”, jelasnya.

“Semangat gotong royong dan silaturrahmi ini akan terus kita tingkatkan, karena apapun yang kita kerjakan bila dilakukan bersama-sama pasti akan cepat selesai, lebih-lebih bergotong royong membangun penembokan sekolah sebagai tempat anak-anak kita belajar”, pungkas Saiful. (ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Selasa, 23 November 2010

Taubat Dalam Islam


Oleh: Musyarrofah *)

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kita kehadhirat Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul dalam acara Kuliah Tujuh Menit (Kultum).

Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan alam Nabi Saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan kepada alam yang terang benderang yaitu Addinul Islam.

Bapak-ibu guru serta kawan-kawanku semua yang saya hormati
Taubat menurut bahasa berarti kembali. Artinya kembali kepada kefitrahan (kesucian) setelah melakukan dosa. Karena setiap manusia adalah berdosa, dan sebaik-baik orang berdosa adalah langsung bertaubat kepada Allah SWT.

Dalam melakukan taubat, manusia wajib hukumnya meninggalkan dan menyesali dosa yang sudah perbuat dan bertekad tidak akan mengulanginya lagi.

Dan taubat memiliki pengaruh besar dalam perubahan tingkah laku manusia dari yang tidak baik menjadi baik. Dan taubat itu sendiri dapat juga menimbulkan tekad mengubah prilaku dan kehidupannya sehari-hari. Firman Allah SWT, yang artinya: “Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

Dalam keterangan ayat diatas, Allah mencela bagi orang-orang yang tidak mau bertaubat dengan sebutan zhalim atau orang yang teraniaya. Dan sebaliknya Allah memuji hamba-Nya yang mau bertaubat dan menjanjikan keberuntungan, sebagaimana firmannya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”

Sementara yang disebut dengan taubat nasuha adalah taubat yang murni karena Allah, tidak bercampur dengan sesuatu apapun. Rasulullah bersabda: “Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak pernah berdosa”.

Sedangkan keutamaan taubat itu adalah menghasilkan kecintaan kepada Allah sebagaimana firmannya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang yang menyucikan dirinya”.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan semoga ada mamfaatnya untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Musyarrofah (siswa kelas II MTs-MT Lenggorong Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. (Guru Pembimbing: Asri, Spd, dan Desi Srisandi, A.Ma)

Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Sabtu, 20 November 2010

Siswa MI-MT Dilatih Muriq


Lombok Utara, MT-News - Sebagai tanda cinta terhadap kitab suci Al-Qur’an, para siswa Madarasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, dilatih Murattal Irama Qur’an (Muriq).

Demikian dikatakan Ustazd Awaluddin, salah seorang guru Muriq MI-MT, ketika ditemui Suara Komunitas, disela-sela kesibukannya mendidik para siswanya. Menurutnya, pendidikan muriq ini dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sekaligus membiasakan para siswa mentadaburkan Al-Qur’an.

“Mentadaburkan Al-Qur’an adalah sunnah Rasul sebagaimana sabdanya, hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian yang indah”, jelas Awaluddin mengutip sabda Nabi Saw.

Awaluddin lebih lanjut mengatakan, tujuan dari Muriq ini antara lain, untuk memnumbuhkan jiwa kaum muslimin untuk gemar dan cinta membaca Al-Qur’an serta mempermudah dan mempercepat belajar Al-Qur’an. Dan kegiatan Muriq ini sendiri dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu hari Jum’at dan hari Ahad, yang diikuti dari kelas III-VI siswa MI-MT.

Dalam belajar Muriq ini, bukan saja diajarkan iramanya, tapi juga diajarkan makhorijul huruf, tajwid dan adab-adab membaca Al-Qur’an. Dan diharapkan dari kegiatan ini, dapat menumbuhkembangkan rasa cinta kepada kitab suci Al-Qur’an, meningkatkan kegiatan belajar agama serta menghilangkan rasa jenuh dalam belajar Al-Qur’an. (Sabran/Ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Selasa, 16 November 2010

Siswa MTs-MT Dirikan Bazismar


Lombok Utara, MT-News - Siswa Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, belum lama ini mendirikan pengurus Badan Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Maraqitta’liam (Bazismar).

Hal tersebut diungkapkan Ustazd Sabran, pada Suara Komunitas (16/11), ketika ditemui di MI Maraqitta’limat Desa Anyar. Menurutnya pendirian Bazismar, karena melihat kondisi masyarakat yang berada di sekitar madrasah masih banyak yang kehidupannya pas-pasan.

“Untuk meningkatkan kepedulian para siswa terhadap masyarakat sekitarnya, didirikanlah Bazismar sekolah. Dan melalui badan ini para siswa memperogramkan pengumpulan beras setiap kali memesak dua sendok kecil atau sering disebut dengan cara ‘jimpitan’. Dan beras itu dikumpulkan setiap hari jum’at, kemudian dibagikan kepada yang berhak menerimanya”, tutur Sabran

Selain itu, lanjut Sabran, siswa juga menyisihkan uang belanjanya setiap hari untuk membantu anak-anak yang kurang mampu sebagai biaya pendidikannya. “Ini dilakukan untuk membiasakan para siswa hidup tolong-menolong antar sesame yang sekaligus dengan bersedekah dapat menolak bala’ atau bencana”, jelasnya.

Sementara ketua Bazismar, Sugran yang juga siswa MTs-MT, mengaku program jangka panjangnya, kedepan dapat mendirikan Baitul Mal Wat-Tamwil (BMT), sehingga dapat membantu masyarakat yang kurang mampu , entah itu berupa pinjaman modal usaha atau lainnya.

“Karena Bazismar ini baru terbentuk sehingga kita awali programnya dengan beras jimpitan dan menyisihkan belanja sekolah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan”, pungkas Sugran. (Ari)

Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Minggu, 14 November 2010

Ratusan pejabat eselon II dan III KLU ikuti uji kompetensi

Lombok Utara, MT-news - Sebanyak 100 orang lebih pejabat eselon II dan III daerah kabupaten lombok utara, selama beberapa hari ini, mengikuti uji kompetensi dan assessment psychology, yang digelar pemda KLU bekerjasama dengan assessment center provinsi NTB.

Kegiatan uji kompetensi yang digagas oleh bupati dan wakil bupati KLU sebagai bagian dari akselerasi program 100 hari itu, berlangsung digedung SMP 3 Tanjung, serta diikuti pimpinan SKPD dan sejumlah kepala dinas instansi lingkup pemda KLU.

Wakil bupati KLU, H.Najmul Akhyar, pada Suara Komunitas menjelaskan, bahwa kegiatan uji kompetensi bagi para pejabat daerah itu, merupakan upaya pemetaan potensi pegawai, yang hasilnya nanti akan menjadi bahan referensi atau pertimbangan kepala daerah, untuk menempatkan para pejabat, pada pos pelayanan masing-masing.

Lebih lanjut dikatakan Najmul Akhyar, saat ini pemda KLU tengah melakukan upaya pengembangan dinas dan kelembagaan, termasuk membentuk badan kelengkapan daerah, yang membutuhkan pejabat yang kredibel, memiliki integritas dan kompetensi, terhadap tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Sehingga dengan uji kompetensi dan assessment psychology tersebut, akan didapat informasi potensi para pejabat KLU, jelas wabup.

Sementara menurut Syamsul Bukhari, Salah seorang penguji dari assessment center provinsi NTB, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa uji kompetensi bagi para pejabat tinggi lombok utara itu, tidak jauh berbeda dengan uji fit and proffer test terhadap puluhan calon anggota KPUD KLU beberapa waktu lalu, yakni konsentrasi pada tingkat kemampuan intelektual, terutama soal tugas pokok dan fungsi, menejemen kepemimpinan dan aspek kepribadian para pejabat peserta ujian. Lalu Supriadi
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Sabtu, 06 November 2010

MTs-MT Medas Kekurangan Meubiler



Lombok Timur, MT-News - Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Sambelia, atau tepatnya di Dusun Medas Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang memiliki kekurangan, terutama gedung dan meubiler.

Demikian dikatakan A. Saiful Nuriadi, ketika ditemui di kediamannya (5/11) di Dusun Medas. Menurutnya, latar belakang rencana pendirian MTs-MT mulai dirintis sejak tahun 1985, yang diawali dengan pengajian umum oleh pendiri Yayasan Maraqitta’limat (YMT) , al-marhum TGH.M. Zainuddin Arsyad Mamben.

Dari pengajian inilah terbetik niat suci dari para tokoh masyarakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan keagamaan sebagai tempat menimba ilmu bagi generasi penerus. Namun niat suci itu mengalami kendala terutama pendanaan.

Pada tahun 1992, yang oleh pimpinan pusat YMT, melakukan pergantian pengurus cabang di Desa Obel-Obel, karena mengingat pengurus cabang yang lama Gunadri telah uzur. “Sejak tahun 1992 saya ditunjuk oleh pimpinan YMT untuk menjadi pengurus Cabang, dan mulailah kami merintis keberadaan lembaga pendidikan melalui madrasah diniyah”, tutur A. Saiful Nuriadi, pimpinan cabang YMT Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia.

Dan pada tahun 2000, lanjut Saiful, mayarakat mengeluarkan iuran untuk pembebasan tanah seluas lima are dan ditambah dengan tanah wakaf dari A. Masdah seluas 4 are. Dan saat itu masyarakat sempat mendirikan dasar bangunan, namun macet karena minimnya dana yang dimiliki pengurus cabang. “Alhamdulillah, tahun 2006, baru kami bisa dirikan tiga ruang belajar sekaligus diatas tanah seluas 16 are”, katanya.

Diawal tahun pelajaran 2007, keberadaan MTs-MT diresmikan oleh Kementerian Agama, Kanwil Nusa Tenggara barat (NTB). “Saat itu kami mendapat siswa sebanyak 28 orang dengan tenaga pendidik 15 guru. Dan semua gurunya adalah swasta hingga sekarang”, timpal ketua Komite MTs-MT Medas, A. Hawarin.

Hawarin yang sekaligus sebagai guru itu mengaku, dari jumlah guru yang mengajar, 11 orang diantaranya sudah mendapat Tunjangan Fungsional (TF) dari pemerintah, sementara 4 orang lainnya belum memperoleh TF.

Satu hal yang dilakukan oleh para pengurus MTs-MT dan para guru yang cukup membanggakan, yaitu membebaskan para siswa dari semua bentuk biaya, bahkan para siswanya dibagikan secara gratis, mulai dari pakaian seragam sekolah, sepatu dan tasnya. “Ini dapat kami lakukan karena dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa serta para kepala dusun, terhadap keberadaan sekolah ini cukup baik”, kata Hawarin.

Namun demikian, kata Saiful, MTs-MT yang sudah menamatkan siswanya pada tahun 2010 ini, masih banyak memiliki kekurangan, terutama meubiler dan belum adanya kantor guru dan ruang perpustakaan. Dan kekurangan ini perlu mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat.

“MTs-MT Medas, memang sudah mendapat dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Namun itu semua diperuntukkan untuk kebutuhan sekolah dan siswa yang memang rata-rata kurang mampu. Dan Insya Allah bila ada dana, kami akan melakukan penembokan keliling halaman sekolah sepanjang 95 meter persegi serta membangun kantor guru dan ruang perpustakaan. Semua ini tentu membutuhkaan dana yang cukup besar”, jelas Saiful.

Selain itu, lanjut Saiful, pengurus juga telah membangun asrama darurat, sebagai tempat anak yang sekolah dari luar desa Obel-Obel mondok. “Banyak siswa kita yang berasal dari Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, sehingga perlu dibuatkan pemondokan”, imbuhnya.

Kendati masih banyak kekurangan, tetapi tidak mengurangi semangat para guru dan siswa untuk terus belajar. “Kekurangan bukan menjadi alasan untuk tidak mengajar maupun belajar, lebih-lebih jumlah siswanya semakin tahun semakin bertambah, dan sekarang ini siswa kelas I-III berjumlah 45 orang”, kata harun Nawadi, kepala MTs-MT Medas. (Ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Kamis, 04 November 2010

Mamfaatkan Pekarangan Dengan Tanaman


Lombok Utara, MT-News - Ulet dan tekun, demikianlah yang tampak pada sosok, Hamdan (55) warga Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Buktinya, kendati beliau menjadi seorang kepala pada sebuah Madrasah swasta, namun di sela-sela istirahatnya diisi dengan menanam tanaman yang bermamfaat di pekarangan rumahnya.

“Bila sudah pulang sekolah, kalau tidak ke ladang, untuk menyiangi rumput yang ada dicelah-celah tanaman mente, waktu luang yang ada saya mamfaatkan untuk menanam kebutuhan sehari-hari di pekarangan rumah, seperti menanam cabe, kacang panjang dan kebutuhan lainnya”, katanya sambil tersenyum.

Buah cabe yang ditanam di pekarangan rumahnya sudah mulai berwarna kemerah-merahan, sebagai pertanda mau dipanen dan akan di jual ke pasar. “Cabenya hanya 50 batang, namun hasilnya, Alhamdulillah sudah bisa menutupi kebutuhan sehari-hari, bahkan banyak warga dan keluarga yang sudah dapat menikmati pedasnya cabe yang saya tanam”, tutur Hamdan yang juga Kepala Madrasah Tsnawiyah Maraqitta’limat Lenggorong ini.

Disamping sebagai guru, beliau juga sebagai petani mente yang hasilnya pertahun mencapai jutaan rupiah. Dari hasil mentenya ditabung sedikit demi sedikit sebagai bekal dihari tuanya kelak. Dia mengaku, seringkali ke ladang sambil membawa setumpuk pekerjaan yang tersimpan didalam tas hitamnya. “Kadang-kadang untuk mengerjakan tugas sekolah butuh ketenangan, sehingga saya seringkali membawa tugas itu ke ladang. Sambil duduk istirahat, saya membuka lembar demi lembar dan berusaha mengerjakannya dengan baik”, tambahnya.

Karena banyaknya tanaman di pekarangan rumahnya, tidak heran bila setiap tamu yang duduk di berugak yang terletak didepan rumahnya menjadi betah memandang daunan berwarna hijau, seperti mangga, coklat, cabe, kacang panjang, serikaya dan berbagai tanaman bermamfaat lainnya. Dan bagi tamunya yang mau belajar cara merawat tanaman, Hamdan selalu terbuka dan mengarahkan agar memamfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman yang bermamfaat terutama untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Rabu, 03 November 2010

Tak Ada Sekolah Gratis

Lombok Utara, MT-News - Kendati gencar diiklankan di beberapa Televisi, tentang pendidikan dan kesehatan gratis, namun pemerintah belum mampu merealisasikannya. Dan khusus untuk siswa tingkat SLTA tak ada yang gratis, kecuali di tingkat SD dan SLTP.

Demikian dikatakan anggota komisi III DPRD Lombok Utara, Sukirman, ketika memberikan sambutan pada acara pembahasan Rencana Anggaran Biaya Sekolah (RABS) di SMAN 1 Bayan, 3/11, yang berlangsung diaula sekolah setempat yang dihadiri ratusan wali murid.

Sukiramn yang juga Ketua Komite SMAN 1 Bayan, mengaku bangga melihat perkembangan SMAN 1 Bayan baik dari segi fisik mapun prestasi yang sudah di raihnya. “Apa yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah cukup bagus, dan ini berkat dukungan penuh dari para wali murid”, katanya.

“Dan kita juga bangga melihat jumlah anggaran pendidikan di KLU, dimana pada tahun 2009 anggran pendidikan kita sebesar Rp. 6 miliar, dan saat perubahan anggaran kita pada tahun 2010 dinaikkan menjadi Rp. 21 miliar. Dan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah di tahun 2011 mendatang anggaran pendidikan dinaikkan lagi menjadi Rp. 25 miliar. Ini artinya ada kenaikan anggaran khusus pendidikan bila kita bandingkan ketika KLU masih bergabung dengan Kabupaten Lombok Barat”, jelasnya.

Namun, kata Sukirman, ini masih dalam tahap proses. Artinya walaupun ada peningkatan yang dianggarkan oleh pemerintah KLU untuk tahun 2011, bukan berarti kita bebas dari biaya pendidikan. “Apa yang ada di media yang diiklankan tentang pendidikan gratis itu sebenarnya tidak ada. Yang gratis hanya di tingkat SD dan SLTP, tapi kalau di tingkat SLTA itu tidak ada, dan yang gratis itu hanya iuran bulanan. Jadi kadang-kadang ada yang mengatakan pendidikan atau kesehatan gratis dan lainnya, tapi sulit untuk diwujudkan”, tegas Sukirman yang juga mengaku ikut membahas perubahan anggaran KLU.

“Mudah-mudahan dengan adanya peningkatan anggaran pendidikan di KLU, supaya sedikit demi sedikit kita bisa mengurangi beban orang tua wali murid. Dan bila sudah memadai, saya di Dewan akan menemui Kepala Dinas terkait, agar biaya pendidikan ini tidak membebani wali murid. Namun untuk sekarang saya mengajak wali siswa untuk mendukung semua yang diprogramkan SMAN 1 Bayan demi untuk kebutuhan anak-anak kita”, pintanya.

Dalam pertemuan tersebut, semua wali murid sepakat mengeluarkan iuran sumbangan sekolah sebesar Rp. 70.000 /siswa setiap bulan dan menerima lapran pertanggungjawaban penggunaan dana iuran yang dikelola komite dan sekolah. Hanya yang diharapkan oleh para wali murid, agar pertemuannya dilakukan pada setiap tahun pelajaran baru. “Kami berharap pembahasan RAPBS ini agar lebih awal tidak molor seperti sekarang ini”, ungkap puluhan wali murid.

Menanggapi hal tersebut, kepala SMAN 1 Bayan, berterima kasih atas masukan dari wali murid, dan berjanji pada tahun tahun mendatang akan melakukan pertemuan pada setiap awal tahun pelajaran baru. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Budi Wicaksono, Spd, dan Bambang Sukoco, Spd.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Tambora Mengguncang Peradaban Manusia

Oleh : Misrahudin *)
Sumbawa, MT-News - Kebanyakan dari kita lebih mengenal Gunung Krakatau dengan sejarah letusan kolosalnya, padahal jika dibandingkan dengan sejarah Gunung Tambora (2.850 m dpl), energi letusan yang dikeluarkan sebanyak 4 kali lebih besar dari Gunung Krakatau. Kehebatan dampak letusannya kepada Manusia dan lingkungan, Dunia barat bahkan menjulukinya sebagai Pompeii dari Timur dan digolongkan sebagai Gunung Berapi yang mempunyai kekuatan ledakan super (Supervulcano) yang artinya proses letusan gunung berapi ini memuntahkan isi perutnya lebih dari 1.000 kubik kilometer atau 240 mil kubik.

Gunung Tambora yang saat itu berbentuk stratovulcano, gunung yang berbentuk runcing pada ujungnya sebagaimana penggambaran awam kita tentang sebuah gunung. Meletus pada tahun 1815 dengan kekuatan peringkat ke tujuh menurut Volcanic Explosivity Index, dan termasuk sebagai ukuran letusan gunung berapi terbesar sepanjang sejarah. Penggambaran kehebatan letusan Tambora 1815 bahwa suara ledakannya terdengar hingga di Pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km jauhnya). Abu Vulkanik yang keluar dari gunung diamati juga jatuh di Kalimantan, Jawa, Maluku dan Sulawesi. Korban yang tewas setidaknya terhitung sekitar 71.000 jiwa (mungkin catatan yang paling mematikan dalam sejarah letusan), yang langsung tewas karena letusan terhitung berkisar 11.000 - 12.000 jiwa, dan selebihnya tewas karena dampak lanjutan dari letusan gunung mulai dari wabah penyakit, kelaparan karena kegagalan panen dan dampak perubahan iklim global yang disebabkan oleh letusan gunung Tambora.

Ponpeii adalah kota modern pada masa kejayaan kekaisaran Romawi, dekat napoli di wilayah Italia. Pompeii hancur dan benar-benar terkubur karena sekian lama dan panjangnya dampak letusan dari gunung berapi Vesuvius yang terjadi pada 79 M. Runtuhnya gunung tersebut sehingga mengubur Pompeii dibawah 60 kaki dengan abu dan batu apung. Letusan yang berlangsung selama 19 jam dan mengeluarkan sekitar 1 kubik mil (4 kubik kilometer) abu dan batu sehingga juga mengakibatkan kerusakan yang berarti kota tetangganya, Herculaneum. Korban jiwa dari bencana ini diperhitungkan antara 10.000-25.000 jiwa.

Pada masa tersebut, masyarakat Romawi sudah sangat terbiasa dengan getaran-getaran kecil pada buminya. Pada tulisan sejarah yang ditemukan, menjelaskan bahwa "mereka tidak cukup kuatir dengan situasi ini karena cukup sering terjadi di daerahnya". Tujuh belas tahun sebelum letusan Venusius terjadi, Pompeii dan kota terdekat lainnya sudah merasakan gempa tektonik yang cukup kuat yang terjadi pada 5 Februari 92 yang dampaknya juga menyebabkan kerusakan yang cukup luas, khususnya di sekitar daerah teluk Naples.

Setelah bermula dengan gempa kecil pada 20 Agustus 79, mulai sore hari pada 24 Agustus yang secara kebetulan bertepatan dengan festival Vulcanalia - upacara rakyat terkait dengan Dewa Api Romawi, sebuah bencana yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi baru memulai, dan berdampak menghancurkan wilayah Pompeii serta kota disekitarnya.

Catatan sejarah yang ditemukan dalam bentuk dua surat yang ditulis oleh saksi mata Plinius muda, yang menggambarkan secara rinci proses meletusnya gunung dan dampak yang diakibatkan, termasuk juga menceritakan kematian pamannya yang mencoba melakukan evakuasi korban dengan menggunakan kapalnya.

Letusan yang Bersejarah

Sebelum mengalami letusan puncak gunung Tambora mencapai 4.300 m dpl, ketinggian ini berarti gunung tersebut menempati daftar gunung tertinggi di Indonesia pada masanya. Beberapa abad sebelum letusan.

*) Penulis adalah Mahasiswa STIKES Hamzar Lotim, yang dikirim melalui email untuk ditampilkan di Suara Komunitas.net
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010

Selasa, 02 November 2010

Formasi CPNS KLU Masih Belum di Buka


Lombok Utara, MT-News– Hingga saat ini formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Kabupaten Lombok Utara (KLU) belum dibuka dan masih menunggu informasi dari Pemerintah pusat atau Menpan.

Hal tersebut dikatakan Kabag Humas dan Protokol KLU, Drs. H. Akhmad Sujanadi saat ditemui Suara Komunitas Selasa (02/11)“. Kita masih menunggu informasi dari Menpan jadwal pembukaan formasi CPNS untuk KLU, nanti setelah keluar kita akan mengambil formasi dan informasinya langsung ke Pemprov NTB, “ tegas Sujanadi.

Dikatakannya jumlah yang akan diterima untuk tahun ini tetap seperti sebelumnya yakni, 229 orang dengan rinciannya, 112 orang untuk tenaga guru, 75 orang tenaga medis dan 42 orang untuk tenaga administrasi/tehnis/kantor, “ tuturnya.

Untuk saat ini yang dapat kita informasikan pada masyarakat jelas Sujanadi lebih lanjut, persyaratan yang harus dipersiapkan yakni, surat lamaran ditulis tangan menggunkan bolpoin Pilot G1-07 dengan materai Rp 6 ribu, foto copy ijazah terakhir dengan transkrip nilai, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,75 untuk jurusan sosial, dan IPK 2,5 untuk jurusan Eksak atau Paspol, foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar dan foto copy KTP, semua berkas lamaran nantinya ditujukan ke Pemkab KLU dan dikirim melalui kantor pos, “ bebernya.

Disinggung tentang banyaknya rumor yang berkembang soal ada titipan dari pejabat KLU atau penggunaan sejumlah uang untuk dapat masuk menjadi CPNS?, “ semua itu tidak benar, kita sudah serahkan ke Universitas Indonesia (UI) sebagai penyelenggara untuk melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, professional dan prosedural, “ sambung Sujanadi.

Tak hanya itu lanjutnya, wakil Bupati KLU juga dengan tegas meminta semua proses rekrutmen CPNS dilakukan dengan penuh trasparan dan prosedural yang sudah ada, karena penerimaan CPNS sangat sensitif dan dapat mengganggu sistim pemerintahan jika dilakukan di luar ketentuan. “Bisa saja terjadi demo atau aksi dari masyarakat jika dilakukan dengan tidak obyektif“, tandasnya. (adam)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: November 2010