MT-NEWS MENGUCAPKAN : SELAMAT ATAS BERDIRINYA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA. Izin KEMDIKNAS RI, Nomor: 04/D/O/2011, Tanggal 7 Januari 2011. Kampus Induk: Komplek Perguruan Yayasan Maraqitta'limat Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pendidikan Anak Harus Dilakukan Sejak Dini


Lombok Utara, mt-news - Anak merupakan amanah dari Allah, karenanya perlu diberikan pendidikan sejak dini, sehingga menjadi anak, bukan saja berguna untuk agamanya, tapi juga bermamfaat untuk bangsa dan negara.
Demikian dikatakan H. Mashal, SH.MM, pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat provinsi Nusa Tenggara Barat, ketika ditemui Suara Komunitas baru-baru ini disela-sela kunjungannya ke MI Maraqitta’limat Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Menurutnya, anak pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan yang membentuk watak atau karakter anak tergantung pendidikan yang diberikan kedua orang tuanya. Selain itu, karakter anak, juga dibentuk oleh pergaulan dan lingkungannya. “Jadi anak dari saat masih dalam kandungan hingga ia dewasa nanti perlu diberikan pendidikan yang baik oleh kedua orang tuanya”, jelas H. Mashal.

Sekarang ini, lanjut H. Mashal, beberapa lembaga pendidikan khusus untuk anak sudah didirikan, seperti lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), yang tiada lain tujuannya sebagai tempat mendidik anak sejak dini. “Khusus bagi anak yang usianya 0-3 tahun, para orang tua bisa memasukkan anaknya ke PAUD yang terdekat, dan setelah itu baru masuk TK dan seterusnya”, katanya.

Hanya sangat disayangkan, katanya lagi, para guru yang mengajar di PAUD belum ada yang S1, serta belum begitu mendapat perhatian dari pemerintah terutama kesejahteraannya. “Kedepan para guru PAUD tidak perlu berkecil hati, karena selama ini seringkali para guru yang mengajar anak-anak mungil ini hanya untuk mengisi waktu luang dan beranggapan tidak bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal jika rata-rata guru PAUD S-1, tentu mereka bisa menuntut untuk diangkat menjadi PNS, dan saya yakin pemerintah khususnya Lombok Utara pasti akan memperhatikannya”, tegasnya.

Karenanya dia mengharapkan kepada guru PAUD untuk terus belajar dan pengejar S-1, sehingga peluang untuk diangkat menjadi pegawai terbuka lebar. “Untuk guru PAUD sebaiknya melanjutkan studynya ke jenjang yang lebih tinggi seperti masuk ke perguruan tinggi khusus PGPAUD, sehingga dia memiliki sfesialis ilmu yang mumpuni di bidang pendidikan anak usia dini”, harapnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Adlan Mamnun salah seorang pemerhati pendidikan di Kecamatan Bayan. Menurutnya, puluhan lembaga PAUD sudah berdiri di kabupaten Lombok Utara, namun belum ada yang S-1 khusus di bidang PAUD. “Ini menjadi PR yang bukan saja PR nya pemerintah tapi PR kita semua kedepan”, pungkasnya.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Warga KLU Ggelar Shalat Ghaib Untuk Korban Merapi dan Wasior


Lombok Utara, MT-News – Sebagai wujud kepedulian dan solidaritas nasional terhadap korban jiwa akibat meletusnya gunung merapi, jawa tengah, dan bencana gempa bumi yang disertai tsunami didaerah mentawai dan wasior, Sumatra Barat, yang menyebabkan ratusan orang meninggal. Masyarakat bersama pemerintah daerah KLU melakukan shalat ghaib, yang dirangkai dengan doa bersama disejumlah masjid. Shalat ghaib untuk ratusan korban meninggal akibat meletusnya gunung merapi dan tsunami wasior tersebut, juga dilaksanakan wakil bupati bersama puluhan pejabat dan pegawai lingkup pemda KLU, dimasjid jami baiturahim, tanjung. Shalat Ghaib dipimpin imam masjid jami baiturahim,TGH.Muhajir, dan doa sekaligus ceramah, dipimpin TGH.Mustahiq, salah seorang tokoh agama KLU.
W akil bupati KLU, Ust.H.Namul Akhyar dihadapan jemaah usai shalat gaib mengatakan, kejadian gunung meletus dijawa tengah, gempa bumi dan tsunami di Sumatra, merupakan wujud kebesaran ALLAH.SWT, tuhan yang maha kuasa. dimana terkandung berbagai hikmah dan makna.
Menurut wabup, Kejadian dan bencana tersebut bisa saja merupakan cara tuhan memberi cobaan untuk menguji keteguhan iman, atau teguran atas kehilafan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan bencana alam yang terjadi, merupakan Azab atas dosa yang dikerjakan manusia selama ini.

Karenanya meski segala kejadian pasti ada hikmahnya, wakil bupati KLU mengajak seluruh warga Dayan Gunung, untuk mengambil ikhtibar atau pelajaran atas bencana alam tersebut,sembari meng-valuasi diri, untuk terus meningkatkan kadar ketaqwaan dan keimanan kepada tuhan, disamping senantiasa berlaku arif dengan tidak merusak alam/ serta berlaku bijak terhadap makhluk serta lingkungan sekitar.
(Lalu Supriadi)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Kamis, 28 Oktober 2010

Bentuk Kedisiplinan Siswa Melalui Pendidikan Karakter


Lombok Utara, MT-News - Salah satu terobosan baru yang dilakukan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, untuk meningkatkan kedesiplinan siswa dan guru adalah melalui pendidikan karakter.
“Sekolah boleh jauh dari pusat kota provinsi atau kabupaten, tapi harus mampu bersaing dengan sekolah yang sudah maju. Dan sebagai terobosan baru, SMAN 1 Bayan, sejak satu bulan lalu telah melakukan peningkatan kedisiplinan yang bukan saja ditujukan untuk siswa, tapi juga untuk semua guru dan karyawan melalui pendidikan karakter”, tutur Budi Wicaksono, Spd, salah seorang wakil kepala sekolah, ketika ditemui di ruang kerjanya 26/10.
Yang melatar belakangi pendidikan karakter ini mengingat masih adanya siswa di SMAN 1 Bayan yang kadang-kadang terlambat masuk sekolah. Dan untuk mengaktifkannya, pihak sekolah melakukan pendidikan karakter dengan memamfaatkan waktu sebaik-baiknya, yakni semua siswa yang berjumlah 590 orang dan guru harus masuk jam 07.15 wita.
“Sebelum masuk kelas semua siswa dan guru duduk bersama di halaman sekolah untuk membaca Asma’ul Husna dan dilanjutkan dengan ceramah agama selama 3 menit. Dan pada jam 07.30 siswa sudah siap belajar di dalam kelas”, jelas Budi, guru yang ramah ini.
Lalu bagaimana dengan yang terlambat? Menjawab pertanyaan ini, Budi Wicaksono yang didampingi Rasid Ridha mengakui, bahwa pada pukul 07.15, pintu gerbang sekolah ditutup. “Dan bagi yang terlambat datang entah itu guru atau siswa, maka dia harus berdiri di depan pintu sebagai sanksi sosial. Pintu gerbang baru dibuka kembali, setelah selesai pembacaan Asmaul Husna dan ceramah agama atau tepatnya jam 07.30 wita”, katanya.
Kegiatan pendidikan Karakter, lanjut Rasid, cukup bermamfaat baik bagi guru maupun siswa. Karena yang semula masih ada yang suka datang terlambat dengan berbagai kendala, kini sudah berubah, bahkan ada siswa yang datang sebelum jam 07.00 pagi.
“Ini menunjukkan bahwa kegiatan pendidikan karakter mampu meningkatkan kedisiplinan atau masuk tepat waktu dan perlu dipertahankan, sehingga kedepan, SMAN 1 Bayan bukan saja unggul dalam budaya tapi juga disiplin waktu”, ujar Rasid.
Pendidikan karakter, selain bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan juga sebagai wahana peningkatan iman dan taqwa (imtaq). “Kegiatannya dilakukan setiap hari kecuali hari senin yang diisi dengan upacara bendera, dan ini juga berlaku pada ujian semester. Dan bagi siswa yang barangkali belum rapi pakaiannya, sebelum kegiatan pembacaan Asmaul Husna dapat merapikannya seperti memakai dasi dan sepatu hitam”, tambah Budi Wicaksono.
Tugas seperti ini bukan saja dilakukan oleh para guru, tapi juga oleh para satpam (penjaga). “Alhamdulillah, kami kompak semua untuk memajukan SMAN 1 Bayan. Dan perubahannya cukup drastis, sehingga hampir sudah tidak ada lagi guru ataupun siswa yang terlambat masuk, walaupun hanya hukumannya berupa sanksi sosial”, imbuh Budi.

Hal senada juga diakui oleh Bambang, salah seorang guru di SMAN1 Bayan. Menurutnya, peningkatan disiplin ini sesuai dengan salah satu tujuan dari pendidikan yang disusun oleh Tim Pengembangan Kurikulum, seperti keagamaan, kejujuran dan keteladanan, dan ini juga sesuai dengan petunjuk dari Disjen Peningkatan Mutu kementerian pendidikan dan kebudayaan RI.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

YKDK Bantu MTs.-MT Lenggorong


Lombok Utara, MT-News - Yayasan Kesetikawanan dan Kepedulian (YKDK) beberapa waktu lalu menyerahkan batuan ke Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Bantuan yang diberikan berupa dua buah computer, 1 buah printer, 16 buah meja dan kursi, almari dan buku paket untuk siswa. “Alhamdulillah kami telah menerima bantuan dari YKDK untuk melengkapi kebutuhan sekolah”, ujar ustadz Hamdan, kepala MTs.-MT, ketika ditemui di ruang kerjanya 28/10 sore ini.

Menurutnya, bantuan yang diberikan YKDK memang sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa, karena mengingat MTs-MT masih kekurangan sarana dan prasarana belajar.

“Selain itu, pihak sekolah juga sekarang ini sedang menyediakan pakaian seragam anak. Dan sesuai kesepakatan guru dan wali murid, pakaian anak-anak ini dibelikan dengan menggunakan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dan uang sisa dari harga pakaian diserahkan langsung kepada siswa yang memperoleh BSM”, kata Hamdan.

Hamdan berharap, dengan adanya bantuan ini, para siswa lebih giat lagi belajar sehingga kedepan bisa mengukir prestasi yang membanggakan. (ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Rabu, 27 Oktober 2010

Konveksi, Peluang Bisnis Menjanjikan di Lombok Utara


Lombok Utara,MT-News - Tidak ada modal, seringkali menjadi kendala atau alasan dalam mengembangkan bisnis atau usaha. Padahal masih banyak peluang yang perlu dikembangkan dikabupaten Lombok Utara. Salah satunya adalah usaha konveksi.

Usaha inilah yang ditekuni oleh salah seorang guru yang bernama Mursalin, Spd, yang tinggal di Lendang Bagian Desa Genggelang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Ia menekuni usaha ini sejak sembilan bulan lalu dengan mendirikan Murmas Collection yang menerima pesanan/jahit berupa seragam sekolah, seragam umum, papan data dan tenda pramuka.

Mursalin yang lahir di kabupaten Bima 12 Oktober 1962, menjalani hidupnya penuh liku-liku, karena ia dilahirkan dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. Namun berkat ketekunannya belajar, sehingga pada tahun 1984 dirinya diangkat menjadi seorang guru negeri dan ditugaskan di Kecamatan Gangga-KLU. Dan pada tanggal 25 Mei 1985, Mursalin menemukan jodohnya dengan seorang gadis pujaan hatinya yang bernama Siti Oya. Dari perkawinannya ini, dia memperoleh 2 orang putra dan 2 putri.

Menurut Mursalin yang ditemui di kediamannya 27/10, mengakui usaha ini ditekuni sejak tahun 2000, yang diawali dengan menjadi sales pakaian seragam sekolah dan buku tulis yang dipasarkan melalui lembaga pendidikan yang ada di KLU. Setelah melihat keberhasilannya menjadi sales (tukang pemasaran), pada tahun 2007, ia merencanakan mendirikan usaha konveksi. “Namun karena beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan minimnya modal, sehingga saya tidak jadi membuka usaha konveksi. Dan cita-cita itu baru tercapai pada awal tahun 2010 lalu dengan mendirikan Murmas Collection”, tuturnya sambil tersenyum.

Dia juga mengaku, pernah menjadi petugas lapangan untuk mencari calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mau keluar negeri. Namun pekerjaan ini ditekuninya hanya beberapa bulan saja. “Ia, untuk memenuhi kebutuhan hidup saya pernah mencari calon TKI untuk dikirim ke luar negeri, namun pekerjaan ini tidak lama saya tekuni, karena lebih banyak menyita waktu”, kata Mursalin yang didampingi istrinya.

Kendati Murmas Colecktion konveksional baru berjalan sembilan bulan, lanjut Mursalin, namun langganannya sudah mencakup se provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dari Pulau Lombok hingga ke Pulau Sumbawa. “Saya awali usaha ini dengan membeli mesin jahit listrik tiga buah. Tapi karena melihat pesanan yang harus dilayani cukup banyak, sehingga beberapa bulan lalu saya menambah 4 mesin lagi dengan jumlah pekerjnya 9 orang, dan tiga orang diantaranya tenaga lokal, dan yang lainnya berasal dari Jawa Tengah (Kudus). Dan masing-masing penjahit mampu menghasilkan 100 biji baju kaos per harinya”, jelasnya.

Ketika ditanya penghasilannya, Mursalin tidak henti-hentinya mengucap rasa syukur kepada Allah, karena dapat membuka lapangan kerja walaupun kecil-kecilan. Dan dari segi penghasilan tergantung dari jumlah pesanan. “Pekerjaan ini, sebenarnya tidak pernah saya mimpikan sejak kecil, namun itu semua tergantung rizki dari Yang Maha Kuasa. Dan ketika saya menjadi sales dulu ada beberapa kecamatan saya bisa kuasai yaitu Kecamatan Gangga, Kayangan dan Bayan, dan hingga sekarang kerjasamanya dengan pihak sekolah cukup bagus”, kata Mursalin yang juga sebagai guru SD yang pernah mengajar di beberapa sekolah di Kecamatan Gangga.

Yang mendorong dirinya membuka usaha konveksional ini, lanjut Mursalin, karena melihat peluang bisanis yang satu ini belum ada di kabupaten baru Lombok Utara. Selain itu, dibidang pemasaran, dirinya juga dapat mengusai 50 persen wilayah Dayan Gunung. “Semua usaha pernah saya lakukan, tapi hanya usaha konveksi ini yang mampu memberikan nilai tambah, yang bila dihitung rata-rata pemasukan tiap bulan mencapai Rp. 50 juta. Sementara karyawan yang bekerja dibayar dua kali sebulan yaitu pertengahan dan akhir bulan dengan total gaji yang harus saya bayar Rp. 12 juta lebih, dan semua pekerja ditanggung biaya makan dan pondoknya”, ujarnya.

Lalu apa kendala dari usaha ini? Menjawab pertanyaan ini, Mursalin menegaskan, bahwa apapun yang kita usahakan pasti ada resikonya, seperti kadang-kadang ada sekolah yang sudah pesan pakaian, tapi konplin soal ukurannya yang tidak sesuai. Dan jika terjadi seperti itu, maka itu semua menjadi resiko pengusaha untuk menggantinya agar sesuai dengan apa yang dinginkan oleh si pemesan.

Lebih jauh Mursalin mengatakan, sejak ditekuninya usaha ini, tidak pernah ada pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi yang bertandang ke tempatnya, padahal itu yang sangat diharapkan. Karena usaha konveksi membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkannya. “Kedepan bagaiamana pemerintah khususnya di Kabupaten Lombok Utara dapat membantu usaha-usaha seperti ini, karena dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dan jika usaha konveksi berjalan dengan baik serta mendapat perhatian dari pemerintah, maka semua lembaga, entah itu sekolah atau lembaga pemerintah lainnya tidak perlu lagi memesan pakaian dari luar kabupaten”, tegasnya.

Mursalin menambahkan, kualitas pakaian yang dihasilkan cukup bagus dan sudah diakui oleh para pemesan, baik masyarakat yang ada di Lombok maupun di Pulau Sumbawa, termasuk bahan pakaian yang dijahitnya cukup berkualitas, karena langsung di datangkan dari Pulau Jawa. “Kalau masalah kualitas bahan dan jahitannya tidak mengecewakan pemesan. Demikian juga dengan masalah harga tergantung dari kualitas bahan yang akan dipesan”, imbuhnya.

Saat ini, Murmas Colection masih kekurangan mesin jahit. Karenanya di harapkan kepada pemerintah khususnya Lombok Utara atau lembaga lainnya baik dari NTB maupun dari luar, untuk bisa membantu kekurangan tersebut. “Murmas Colection disamping membuka lapangan kerja bagi orang lokal juga sekaligus bisa dijadikan sebagai tempat belajar bagi yang mau menekuni usaha konveksi terutama masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Utara”, pungkasnya.

Bagi anda yang ingin memesan pakaian, hubungi Mursalin, Spd. Dengan alamat : Lendang Bagian Desa Genggelang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara NTB, hp. 081 907 061 480, 081 339 846 770, atau studio Primadona FM – Karang Bajo Kecamatan Bayan Lombok Utara, hp. 081 917 760 145, email: ariprimadona@gmail.com. (Ari)
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Puluhan jemaah haji lombok utara mulai diberangkatkan

Lombok Utara, MT-News – Sebanyak 85 orang jemaah haji asal kabupaten lombok utara, mulai diberangkat. Puluhan jemaah haji dari lima kecamatan se-KLU itu, dilepas sekaligus dikawal langsung oleh wakil bupati KLU, H.Najmul Akhyar, hingga embarkasi Surabaya. Seperti diberitaka sebelumnya, tahun ini, jumlah jemaah haji asal KLU mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dibanding tahun lalu, yang berjumlah 45 orang jemaah haji.

Keterangan yang diperoleh dari tim pembinaan ibadah haji pemda KLU menyatakan, awalnya jumlah calon jemaah haji lombok utara, sebanyak 87 orang, dibawah bimbingan KBIH a zam-zam dan KBIH as safiiyah, namun pada masa pembinaan, satu orang calon jemaah haji yang berasal dari kecamatan bayan meninggal dunia, sedangkan satu orang jemaah, gagal berangkat, karena tengah hamil. Sementara untuk pendampingan ibadah haji tahun ini, pemda KLU tidak menyertakan petugas haji, meski demikian para jemaah, langsung didampingi pihak KBIH yakni, TGH.Abdul Karim Abdul Gafur, dari KBIH a zam-zam bayan.

Wakil bupati KLU, H.Najmul Akhyar ketika melepas para jemaah haji dimasjid jami baiturrahim, tanjung mengatakan, peningkatan jumlah jemaah haji KLU dari tahun-ketahun, menunjukkan peningkatan kadar keimanan masyarakat, disamping taraf hidup rakyat yang kian meembaik. Dikatakan wakil bupati, para jemaah haji merupakan tamu allah.SWT, sekaligus duta daerah dan bangsa. Karenanya ia menghimbau para jemaah, agar menunaikan haji dengan khusuq dan memanfaatkan setiap waktu dengan berbagai ibadah. Wabup juga meminta agar para jemaah menjaga diri dan kelompok, memohon doa keselamatan ditempat-tempat mustajabah, serta meminta doa kebaikan bagi daerah KLU.

Setelah dilakukan doa bersama dimasjid jami baiturrahman, tanjung, Rombongan calon jemaah haji KLU diberangkatkan menggunakan tiga bis dinas perhubungan, menuju asrama haji NTB, untuk bergabung dengan kelompok terbang (atau Kloter) lombok barat, menuju embarkasi juanda Surabaya, setelah itu langsung diterbangkan menuju madinah. Lalu Supriadi

Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Masjid Jin Tempat Berimannya para Jin

MAKKAH, Mt-News –Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat [51]: 56). Begitulah penegasan Allah dalam Alquran tentang tujuan-Nya menciptakan jin dan manusia, yakni semata-mata untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. Karena itu, golongan jin dan manusia terbagi dua, yaitu Muslim dan kafir.
Jin menyatakan keislamannya yang diterangkan dalam Alquran surah Jin [72] ayat 1-2. “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan Alquran. Lalu, mereka berkata, `Sesungguhnya, kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Karena itu, kami memercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapa pun juga.”
Peristiwa ini terjadi saat Rasul SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Rasul SAW membaca surah Ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah Ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, “Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Ketika ayat ini dibacakan, para jin yang hadir saat itu langsung menjawabnya dengan kalimat, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.”
Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa ia ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”
Peristiwa ini terjadi di sebuah masjid yang terletak di kampung Ma’la, tak jauh dari pekuburan kaum Muslim di Kota Makkah. Dan kini, masjid itu dinamakan dengan Masjid al-Jin atau Masjid al-Bai’ah. Sebab, di tempat inilah para jin berbaiat atau menyatakan keislaman mereka kepada Rasulullah SAW untuk beriman kepada Allah SWT dan Kitab-Nya.
Masjid ini menjadi monumen terpenting antara Rasulullah SAW dan para jin. Konon pada saat itu, para Jin berencana menuju Tihamah. Namun, mereka mendengar bacaan Alquran. Mereka sangat takjub mendengarnya, dan kemudian berdialog dengan Rasulullah SAW, lalu menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin. Penyampaian para jin yang berbaiat dengan Rasul SAW itu diabadikan dalam Alquran surah Al-Ahqaf [46]: 29-32.
Dalam Asbab an-Nuzul karya Jalaluddin as-Suyuthi disebutkan sebab-sebab diturunkannya surah Al-Ahqaf ayat 29-32. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Mas’ud. Ketika Rasulullah SAW sedang membaca ayat-ayat Alquran, ada beberapa jin (sejumlah riwayat menyebutkan jumlahnya ada sembilan jin dan sebagian lain menyebutkan tujuh jin) yang turut mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah SAW. Kemudian, salah satu dari jin itu mengingatkan teman-temannya, “Diamlah, perhatikan bacaannya.” Sesudah itu mereka kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka pada jalan yang benar.
Dalam kitab Ad-Durur al-Manshur disebutkan bahwa jumlah jin yang datang kepada Rasulullah SAW itu sebanyak tujuh jin. Sementara itu, menurut Ibnu Mas’ud sebagaimana dikutip Syekh Abdul Mun’im Ibrahim, dalam kitabnya Ma Qabla Khalqi Adam dan telah diterjemahkan dengan judul Adakah Makhluk Sebelum Adam? Menyingkap Misteri Awal Kehidupan, jumlah mereka sebanyak sembilan dan salah satu dari jin itu bernama Zauba’ah.
Responsif Dalam kitab Fath al-Bari bi syarh Shahih al-Bukhari bab Dzikru al-Jin disebutkan, pemimpin para jin itu bernama Wirdan. Para jin itu berasal dari Nasibain, yaitu sebuah daerah yang terletak di perbatasan antara Negara Irak dan Suriah, yaitu di dekat Mosul.
Menurut Abdullah ibnu Umar, ayat Alquran yang dibacakan Rasulullah SAW ketika itu adalah surah Ar-Rahman. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada bagiku selain golongan jin yang lebih baik dalam merespons surah Ar-Rahman daripada kalian.”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa, ya Rasul?” Rasulullah menjawab, “Ketika aku membaca ayat `Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan,’ para jin berkata, “Wahai Tuhan kami, tidak ada sedikit pun dari nikmat-Mu yang kami dustakan.”
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya mengenai bagaimana mereka (golongan jin) menafakuri dan menadaburi (menelaah dan mencerna) ayat-ayat Allah SWT. Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespons pertanyaan Allah.
Sementara itu, para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut. Para jin lebih respek terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia. Namun, diamnya para sahabat dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orangorang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam.
Teguran Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Qur’an, surah Jin dan Al-Ahqaf itu memberikan teguran kepada orangorang kafir Quraisy dan Arab di Makkah yang terlambat merespons keimanan. Sementara itu, jin yang bukan berasal dari golongan manusia lebih cepat dalam menerima dan merespons dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW.
Para Jin ini terbagi dua, yakni jin kafir dan jin Islam (mukmin). Jin yang beriman akan ditempatkan di surga, sedangkan jin kafir akan ditempatkan di neraka. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa para jin itu terbagi tiga golongan, yakni golongan yang bisa terbang di udara, golongan ular dan anjing, serta golongan yang bermukim dan hidup berpindah-pindah. Lihat hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, dalam bagian Hawatif, riwayat al-Hakim, dan juga hadis lainnya.
Sebagaimana manusia dan hewan, para jin ini juga makan dan minum, menikah, beranak, serta mati. Menurut Syekh Abdul Mun’im Ibrahim, para jin ini adalah penghuni dunia yang hidup di tempat-tempat sepi dari manusia dan di padang pasir. Dan, diantara para jin itu ada yang hidup di pulau-pulau di tengah laut, di tempat sampah, di tempat rusak, dan di antara mereka ada yang hidup bersama manusia.
Jin memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia, seperti terbang, naik ke langit, mendengar apa yang tidak bisa di dengar oleh manusia, dan mereka juga melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Wa Allahu A’lam.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Selasa, 26 Oktober 2010

MTs. Maraqitta’limat Dapat Bantuan Rehab


Lombok Utara, MT-News - Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Pribahasa inilah yang tampak diamalkan oleh para pengurus Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lenggorong, Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, untuk memamfaatkan semua dana bantuan yang diterimanya.
Ini terlihat dengan kemampuan masyarakat untuk menyatukan pendapat. Kendati hanya memperoleh dana rehab dari Kementerian Agama Republik Indonesia, namun dapat dikembangkan untuk membangun ruang belajar yang baru. “Dana rehab yang kami terima hanya Rp. 90 juta, namun berkat kekompakan masyarakat, dana ini bisa kami kembangkan untuk membangun sebuah ruang belajar bagi siswa dan sisanya untuk peningkatkan mutu”, kata ustadz Hamdan pada Suara Komunitas (24/10).
Pembangunan yang akan menghabiskan dana sekitar Rp. 45 juta lebih tersebut, menurut Hamdan akan digunakan sebagai ruang belajar, karena mengingat MTs.-MT yang dipimpinnya baru memiliki dua lokal, sementara siswanya sudah ada yang kelas III.. “MTs ini kekurangan ruang belajar, jadi dana bantuan dari Kementerian Agama, selain biaya rehab juga kami memfaatkan untuk membangun, dan tentu bila dihitung dananya tidak cukup, tapi berkat kebersamaan masyarakat mereka siap untuk membantu”, ujar Hamdan yang juga sebagai kepala MTs.-MT.
Selain memperoleh dana rehab, MTs.-MT juga mendapat bantuan dana pembangunan dari PNPM Generasi sebesar Rp. 20 juta lebih, yang rencananya akan digunakan untuk membangun ruang praktik bagi siswa-siswinya. “Para siswa yang berjumlah 45 orang, selain dididik sesuai dengan kurikulum, juga dilatih berbagai keterampilan, seperti membuat miniatur, pot bunga, dan kasidah, sehingga dana dari PNPM Generasi ini kami akan bangun sebuah ruang praktik bagi siswa”, jelasnya.
Lebih lanjut Hamdan menambahkan, PNPM Generasi juga akan memberikan honor kepada 19 orang guru yang mengajar di MTs.-MT selama satu tahun, yang setiap bulannya masing-masing guru memperoleh Rp. 100 ribu. “Dan inilah yang menambah semangat para pendidik untuk terus meningkatkan sumber daya siswa di berbagai bidang, agar kelak bermamfaat untuk agama, bangsa dan Negara, karena 100 persen guru yang mengajar adalah guru swasta”, pungkasnya.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

Kemeterian Agama Bantu Pembangunan Ruang Perpustakaan


Lombok Utara, MT-News- Kementerian Agama (Kemenag) RI, beberapa waktu lalu telah memberikan dana bantuan untuk pembangun satu buah gedung perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Demikian dikatakan kepala MI-MT Desa Anyar, Adlan Mamnun ketika ditemui di ruang kerjanya (25/10). Menurutnya bantuan yang diterima dari Kemenag RI melalui Kemenag Kanwil NTB, sebesar Rp. 85 juta. “Bantuan tersebut telah kami gunakan untuk membangun ruang perpustakaan yang sekarang ini bangunannya sudah mencapai 70 persen. Insya Allah bulan ini bangunannya sudah rampung”, jelas Adlan.
Gedung perpustakaan yang berukuran 8 X 7 meter persegi, akan dimamfaatkan sebagai tempat baca bagi siswa-siswi MI-MT yang berjumlah 72 orang. “ Dengan adanya ruang perpustakaan ini, minat baca bagi siswa dan guru akan meningkat”, katanya.
Diharapkan kepada para pendidik, siswa dan masyarakat sekitar, memamfaatkan perpustakaan yang dikelola oleh MI-MT secara maksimal, sehingga keberadaannya tidak sia-sia. “Kami dari pihak sekolah akan berusaha menyediakan buku-buku yang bermamfaat baik bagi guru, siswa maupun masyarakat, yang tujuannya dapat mencerdaskan anak bangsa memlalui gemar membaca”, pungkas Adlan.
Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010

MI Maraqitta’limat Sembulan Batu Dapat Bantuan Rehab


Lombok Utara, MT-news- Madrasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Dusun Sembulan Batu Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, beberapa waktu lalu menerima bantuan rehab gedung dari Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Kanwil Kemenag NTB, sebesar Rp. 95 juta.
Bantuan tersebut, selain dimamfaatkan untuk merehabilitasi gedung, juga dikembangkan untuk membangun lokal belajar, karena mengingat MI-MT yang jauh dari pusat kota desa dan kecamatan Bayan ini masih kekurangan ruang belajar. “Bantuan tersebut selain untuk merehab gedung yang sudah ada juga dikembangkan untuk membangun 1 ruang belajar. Karena sekolah ini selain ditempat terpencil, juga siswanya sudah ada yang kelas V”, tutur Kepala MI-MT Sembulan Batu, Muzanni.
Menurutnya, sekolah yang dipimpinnya memang luput dari pemberitaan media, padahal media sangat dibutuhkan, karena disamping sebagai sosialisasi pembangunan juga sekaligus sebagai alat control dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Menyoroti jumlah siswanya hinga saat ini dari kelas I-V berjumlah 100 orang dan ditambah dengan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD-MT) 35 orang. Sementara jumlah kelas yang tersedia baru 4 ruang belajar. “Dan berkat kebersamaan dengan masyarakat, dana rehab tersebut kami kembangkan juga untuk menambah lokal yang dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Selain kegiatan pembangunan, pihak sekolah juga sedang mengusahakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk sekolah dan masyarakat. Pengadaan PLTS diusulkan ke Depertem,en Pekerjaan Umum provinsi NTB dan kabupaten Lombok Utara sejumlah 150 buah. “Kita akan segera usulkan ke pemerintah, karena pengingat listrik belum masuk ke Dusun Sembulan Batu”, pungkas Muzanni. (ari)

Baca selengkapnya MT-NEWS LOMBOK - INDONESIA: Oktober 2010