MT-NEWS MENGUCAPKAN : SELAMAT ATAS BERDIRINYA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA. Izin KEMDIKNAS RI, Nomor: 04/D/O/2011, Tanggal 7 Januari 2011. Kampus Induk: Komplek Perguruan Yayasan Maraqitta'limat Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan

Sabtu, 06 November 2010

MTs-MT Medas Kekurangan Meubiler



Lombok Timur, MT-News - Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Sambelia, atau tepatnya di Dusun Medas Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang memiliki kekurangan, terutama gedung dan meubiler.

Demikian dikatakan A. Saiful Nuriadi, ketika ditemui di kediamannya (5/11) di Dusun Medas. Menurutnya, latar belakang rencana pendirian MTs-MT mulai dirintis sejak tahun 1985, yang diawali dengan pengajian umum oleh pendiri Yayasan Maraqitta’limat (YMT) , al-marhum TGH.M. Zainuddin Arsyad Mamben.

Dari pengajian inilah terbetik niat suci dari para tokoh masyarakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan keagamaan sebagai tempat menimba ilmu bagi generasi penerus. Namun niat suci itu mengalami kendala terutama pendanaan.

Pada tahun 1992, yang oleh pimpinan pusat YMT, melakukan pergantian pengurus cabang di Desa Obel-Obel, karena mengingat pengurus cabang yang lama Gunadri telah uzur. “Sejak tahun 1992 saya ditunjuk oleh pimpinan YMT untuk menjadi pengurus Cabang, dan mulailah kami merintis keberadaan lembaga pendidikan melalui madrasah diniyah”, tutur A. Saiful Nuriadi, pimpinan cabang YMT Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia.

Dan pada tahun 2000, lanjut Saiful, mayarakat mengeluarkan iuran untuk pembebasan tanah seluas lima are dan ditambah dengan tanah wakaf dari A. Masdah seluas 4 are. Dan saat itu masyarakat sempat mendirikan dasar bangunan, namun macet karena minimnya dana yang dimiliki pengurus cabang. “Alhamdulillah, tahun 2006, baru kami bisa dirikan tiga ruang belajar sekaligus diatas tanah seluas 16 are”, katanya.

Diawal tahun pelajaran 2007, keberadaan MTs-MT diresmikan oleh Kementerian Agama, Kanwil Nusa Tenggara barat (NTB). “Saat itu kami mendapat siswa sebanyak 28 orang dengan tenaga pendidik 15 guru. Dan semua gurunya adalah swasta hingga sekarang”, timpal ketua Komite MTs-MT Medas, A. Hawarin.

Hawarin yang sekaligus sebagai guru itu mengaku, dari jumlah guru yang mengajar, 11 orang diantaranya sudah mendapat Tunjangan Fungsional (TF) dari pemerintah, sementara 4 orang lainnya belum memperoleh TF.

Satu hal yang dilakukan oleh para pengurus MTs-MT dan para guru yang cukup membanggakan, yaitu membebaskan para siswa dari semua bentuk biaya, bahkan para siswanya dibagikan secara gratis, mulai dari pakaian seragam sekolah, sepatu dan tasnya. “Ini dapat kami lakukan karena dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa serta para kepala dusun, terhadap keberadaan sekolah ini cukup baik”, kata Hawarin.

Namun demikian, kata Saiful, MTs-MT yang sudah menamatkan siswanya pada tahun 2010 ini, masih banyak memiliki kekurangan, terutama meubiler dan belum adanya kantor guru dan ruang perpustakaan. Dan kekurangan ini perlu mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat.

“MTs-MT Medas, memang sudah mendapat dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Namun itu semua diperuntukkan untuk kebutuhan sekolah dan siswa yang memang rata-rata kurang mampu. Dan Insya Allah bila ada dana, kami akan melakukan penembokan keliling halaman sekolah sepanjang 95 meter persegi serta membangun kantor guru dan ruang perpustakaan. Semua ini tentu membutuhkaan dana yang cukup besar”, jelas Saiful.

Selain itu, lanjut Saiful, pengurus juga telah membangun asrama darurat, sebagai tempat anak yang sekolah dari luar desa Obel-Obel mondok. “Banyak siswa kita yang berasal dari Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, sehingga perlu dibuatkan pemondokan”, imbuhnya.

Kendati masih banyak kekurangan, tetapi tidak mengurangi semangat para guru dan siswa untuk terus belajar. “Kekurangan bukan menjadi alasan untuk tidak mengajar maupun belajar, lebih-lebih jumlah siswanya semakin tahun semakin bertambah, dan sekarang ini siswa kelas I-III berjumlah 45 orang”, kata harun Nawadi, kepala MTs-MT Medas. (Ari)

1 komentar:

  1. assalamuallaikum WarrohmatullahiWaborokaatuh,,tetep semangat buat para pengurus,bgm dgn perkembangannya semoga ALLAH SWT memudahkan setiap urusan,,Amien,
    tidak semua masalah yg dihadapi bisa di selesaikan,namun masalah tdk akan terselesaikan bila tidak di hadapi,,,Exs guru bantu MMtL,,,Onex

    BalasHapus